Senin, 24 Oktober 2016

PERBEDAAN SOHC DAN DOHC

Kalo dulu kita mengenal dengan teknologi OHV (Over Head Valve) yaitu teknologi yang menempatkan Chamshaft (Noken As) sejajar batang Crankshaft (Kruk As). Secara otomatis, hanya Valve (katup) dan Rocker Arm yang berada di atas head silender.
Mesin bertipe OHV memiliki push rod untuk menggerakkan rocker arm yang kemudian diteruskan untuk menggerakkan katup secara buka  dan tutup. (Lihat ilustrasi di bawah ini)

Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi otomotif lahirlah OHC (Over Head Camshaft) atau SOHC (Single Over Head Camshaft) yang menempatkan Satu Chamshaft di atas silinder sebagai penggerak rocker arm. SOHC tidak membutuh push rod untuk menggerakkan rocker arm.
Pada awal perkembangannya SOHC hanya mampu menangani dua katup (valve) di setiap silendernya (seperti di gambar ilustrasi), tapi kemudian SOHC bisa menangani empat katup di setiap silendernya dengan melakukan modifikasi pada rocker arm.

Setelah SOHC kemudian lahir DOHC (Double Over Head Camshaft) yang menempatkan dua Camshaft  di atas silinder. Penempatan dua camshaft berfungsi membagi tugas dalam mengerakkan rock arm. Satu camshaft bertugas untuk menggerakkan rocker arm katup isap (In) camshaft satu lagi untuk menggerakan rocker arm katup (valve) buang (Ex).

Kelebihan dan Kekurangan SOHC

SOHC memiliki konstruksi yang sederhana dibandingkan DOHC, mesin SOHC lebih mudah di maintenance dengan biaya yang lebih murah. SOHC juga lebih irit bahan bakar karena hanya menggunakan satu camshaft sebagai penggerak rocker arm. SOHC menghasilkan torsi yang lebih baik di putaran bawah.
Jika anda menyukai kecepatan dan akselerasi yang lebih baik di putaran atas, tipe mesin SOHC bukan pilihan yang tepat buat anda. Mesin SOHC tidak menghasilkan RPM yang sehingga torsi juga kurang baik di putaran atas. Mobil atau motor yang menggukan tipe SOHC biasanya rocker arm lebih berisik karena hanya digerakkan oleh satu camshaft (Noken As).
Kelebihan dan Kekurangan DOHC :
Keinginan menghasilkan mobil yang memiliki tenaga yang lebih besar dan akselerasi yang lebih baik kemudian lahirlah DOHC. Mesin bertipe DOHC mempunyai dua camshaft yang membagi tugas untuk menggerakkan katup isap dan katup buang membuat asupan bahan bakar yang melimpah dan tentu saja menghasilkan torsi yang lebih stabil di putaran atas.
Konstruksi DOHC yang lebih ribet dibandingkan dengan SOHC, membuat biaya perawatan mobil ini lebih mahal. Suku cadang yang lebih banyak dibutuhkan jika ingin melakukan reparasi jika ada kerusakan. DOHC juga lebih boros bahan bakar karena kinerja pembakaran yang maksimal.

Kesimpulan Perbedaan SOHC dan DOHC.

SOHC tipe mesin yang lebih murah perawatan dan irit bahan bakar, cocok untuk pemakaian harian dan kendaraan operasional anda sehari-hari. DOHC tipe mesin yang enak berkendara jauh dan performa yang lebih bagus dari SOHC.
Tapi perlu diingat juga, saat ini mobil irit atau boros tidak hanya ditentukan oleh tipe mobil SOHC atau DOHC, ada faktor pendukung lainnya seperti teknologi sistem injeksi dan lain-lain. Bisa saja mesin DOHC lebih hemat dan irit bahan bakar dari mesin SOHC karena teknologi yang disematkan pada mobil tersebut. Sekian semoga bermanfaat.


Nama : Jamaludin
NPM  : 25414589
Kelas   3IC08
Tugas Metodologi Penelitian#
Universitas Gunadarma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar